This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 24 Februari 2015

BERSYUKUR SETIAP SAAT

BERSYUKUR SETIAP SAAT

NAMAKU                            : NOVIA ANGGRAINI
NO. PESERTA KU              :13101053
Dari begitu bangun pagi di kamar lantai atas sampai turun ke lantai bawah, sudah berapa kali saya mengucapkan terimakasih dan bersyukur ? Mungkin sudah lima kali sampai tujuh kali. Dalam satu hari?  Berapa kali saya berterimakasih dan bersyukur di dalam hati ? berapa kali yang saya ucapkan dengan lantang bersuara dengan orang lain? Mungkin bisa 50 sampai 100 kali, bisa jadi lebih, karen tidak saya hitung.
Tidak praktis kedengarannya? Kok ya aneh mengucapkan terimakasih sampai puluhan kali dalam satu hari? Bahkan ratusan kali? Jawabannya mudah saja: dengan berterimakasih dan bersyukur, kita selalu mencari sisi positif dari segala sesuatu. Dengan mencari sisi positif, maka diri kita menhadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Pasti ada putih setitik di dalam hitam kelam dan ada hitam setitik di dalam putih bersih.

Dengan selalu menginggat kelimpahan kita, otak kita mencetak keyakinan (belive) bahwa memang benar kita hidup dalam kelimpahan, Maka, semua perbuatan kita didasari oleh keyakinan ini, termasuk persepsi diri kita sebagai personifikasi dari Sukses. Lantas, sampai kapan perlu mengucapkan terima kasih dan besyukur berpuluh –puluh kali tersebut ? Sepanjang hayat.
Aah, tidak praktis, mungkin ada yang berpendapat demikian. Sekali lagi bahwa ini tidak mengajarkan untuk sukses dalam semalam, naumun dengan mengubah mindset (pola pikir) maka segala faktor eksternal yang sering menjadi atribut sorang sukses akan datang dengan sendirinya bagaikan arus seungai.
Berterimakasih dan bersyukur toh tidak memerlukan modal uang maupun sumber daya apa pun. Intinya hanya satu, yaitu kemauan keras untuk mengubgah diri. Jangan pikir “pahala” yang Anda dapat dari perbuatan ini dlu. Jangan pula mengharapkan nasib akan berubah dalam sekejap. Yang jelas, dengan mengucapkan terima kasih kepada orang lain tanpa ada rasa keterpaksaan dan canggung saja sudah merupakan jembatan kita ke dalam hati orang lain.
“TERIMA KASIH” tidak akan pernah ditolak oleh orang lain, malah biasanya disambut dengan senyum lebar dan hati yang sedikit lebih lembut dari pada sebelumnya. Ini saja sudah merupakan magnit yang bisa membantu kita semua dalam memproyeksikan diri yang sukses ke luar. Jadi, jika ada keraguaan dan ke-engganan untuk berterima kasih dan bersyukur dalam skala dan frekuensi luar biasa, maka sebaiknya Anda urungkan niat Anda untuk menjadi personofikasi dari sukses itu sendiri. Aammiiin...